ANALISIS PENYIMPANGAN ETIKA ADMINISTRASI DI JEMBATAN
TIMBANG JAWA TENGAH
LAPORAN
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Administrasi
Dosen Pengampu:
Dr. Selfi Budi Helpiastuti, S.Sos. M.Si
Oleh:
1.
Hilda Khoirul
Umroh 150910201014
2.
Ari Atul Hikmah 150910201026
3.
Nafiatus Saputri 150910201060
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2017
PENDAHULUAN
Penjelasan berita Gubernur Jawa
Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan sidak dan menemukan pungli di jembatan
timbang oleh DISHUB.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
mengamuk saat melakukan sidak di jembatan timbang Subah, Batang, Jawa Tengah
pada Minggu 27 April 2014 malam hari. Gubernur Jawa Tengah ini memergoki adanya
praktik pungutan liar yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan di Jembatan
Timbang.
Sidak dilakukan pada malam hari dan
Gubernur Jawa Tengah tersebut melihat seorang kernet Truk menggegam sejumlah
uang dan meletakkan di meja petugas jembatan timbang namun kernet tersebut
tidak meminta bukti struk dan bermaksud menyelonong pergi. Ganjar Pranowo
marah, dan menanyai kernet serta petugas DISHUB di jembatan timbang. Dalam
pengakuannya, kernet tersebut sudah biasa memberikan sejumlah uang kepada
petugas DISHUB di jembatan timbang dengan nominal antara Rp. 10.000 hingga Rp.
20.000. sejatinya, denda yang harus dibayarkan yang melanggar aturan oleh perda
berkisar antara Rp. 10.000 hingga Rp. 60.000 tergantung golongan kendaraan dan
jenis pelanggaran. Akibat dari pengakuan
yang dituturkan oleh kernet truk, Ganjar Pranowo semakin emosi dan menyuruh
petugas untuk membuka semua laci kantor dan diketemukan sejumlah amplop uang
yang berasal dari kernet-kernet truk lain.
Gubernur Jawa Tengah semakin meradang,
dan memanggil petugas yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut. Petugas
sempat berbelit-belit saat ditanyai mengenai pungutan liar yang terjadi, namun
pada akhirnya petugas tersebut memberikan pengakuan mengenai pungutan liar.
Dalam pengakuannya, pungutan liar yang dilakukan sudah membudaya dari dulu dan
petugas kerap menerima sejumlah uang dari pengguna jembatan yang melanggar
aturan. Namun seharusnya aturan pelanggaran tersebut sudah diatur dalamperda
dan denda yang harus dibayarkan akan diganti dengan bukti struk dari petugas,
namun prosedur tersebut tidak dilakukan dengan benar oleh petugas sehingga
bentuk pelanggaran pungli seperti ini sudah biasa terjadi.
Pada sidak yang terjadi malam itu,
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sempat memerintahkan bawahannya untuk
menghubungi Kepala DISHUB, untuk meminta pertanggung jawaban atas pelanggaran
yang dilakukan oleh anak buahnya saat bertugas di jembatan timbang.
PEMBAHASAN
Etika merupakan nilai-nilai moral yang
mengikat seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur sikap, tindakan,
ataupun ucapannya. Menurut W. J. S. Poerwadarminto etika adalah ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Dengan demikian etika dapat dijadikan
sebagai tolok ukur untuk menilai sebaik dan seburuk apa orang tersebut. Pada
pembahasan ini, kami akan membahas tentang kasus Pungli di Jembatan Timbang. Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sangat marah saat memergoki pungli tersebut. Ganjar
Pranowo tidak segan-segan untuk memarahi pegawai dishub saat itu juga. Selain
itu sopir dan kernet truck juga mendapatkan bentakan dari Ganjar Pranowo.
Pungutan liar atau biasa kita sebut pungli merupakan salah satu bentuk korupsi.
Berdasarkan pembagian korupsi menurut Robert C. Brooks dan Syed Husein Alatas,
korupsi yang dilakukan oleh Pejabat Dishub ialah korupsi memeras. Jadi, pihak
pemberi dipaksa menyerahkan uang suap untuk kepentingan pejabat Dishub.
Sesuai dengan etika individu, tindakan
Ganjar Pranowo sangat tepat menurut kelompok kami, karena tegas dalam mengatasi
penyelewengan. Tindakan tegas Ganjar Pranowo tersebut merupakan bentuk dari
etika yang terdapat dalam dirinya. Selain itu, terdapat niatan baik dalam
menertibkan petugas dishub juga menjadi hal yang dapat dijadikan dasar bahwa
Ganjar Pranowo mempunyai etika yang baik. Dengan demikian petugas dishub akan
merasakan efek jera untuk melakukan pungli. Sedangkan apabila kita lihat dari
etika sosial, Ganjar Pranowo marah-marah kepada sopir truck dan pegawai dishub
adalah tindakan kurang tepat. Alangkah lebih baiknya dilakukan dengan
baik-baik, tidak dengan membentak dan menunjuk-nunjuk dengan jari.
Berita sidak pungli di Jembatan timbang
dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu konsep etika dan konsep korupsi.
Konsep etika tersebut kami lebih memfokuskan kepada Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo yaitu secara etika individu dan etika sosial. Secara etika
individu, ganjar Pranowo dalam kepimimpinannya menegakkan birokrasi sangatlah
tepat. Berkarakter tegas terhadap penyelewengan dapat memberikan efek jera
terhadap pejabat Dishub yang melakukan pungli. Namun, secara sosial etika
ganjar Pranowo dalam kepemimpinannya dikatakan rendah, meskipun bertujuan
menimbulkan efek jera. Hal tersebut, dikarenakan melakukan aksi tunjuk muka,
membentak, bahkan menepuk bahu yang menurut kami permasalahan tersebut dapat
dilakukan dengan baik dan bijak. Berdasarkan konsep korupsi, penulis
memfokuskan kepada pejabat Dishub jembatan timbang yang sengaja melakukan
pungli. Berdasarkan pembagian korupsi menurut Robert C. Brooks dan Syed Husein
Alatas, korupsi yang dilakukan oleh Pejabat Dishub ialah korupsi memeras. Jadi,
pihak pemberi dipaksa menyerahkan uang suap untuk kepentingan pejabat Dishub.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=pdZN7ADJipg [diakses pada tanggal 30 April 2017]
0 komentar:
Posting Komentar