Minggu, 26 Februari 2017

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang untuk saling bekerjasama dalam mencapai tujuan. Pada pencapaian tujuan tersebut dapat dipastikan harus mencapai kesepakatan antara anggota organisasi tersebut. Kesepakatan tidak akan terwujud apabila tidak ada persamaan pandangan dari masing-masing anggota organisasi tersebut. Proses menyamakan pandangan dari masing-masing anggota organisasi sungguh tidak mudah. Anggota organisasi adalah manusia yang memiliki karakter dan pemikiran yang berbeda-beda. Perbedaan itulah yang harus diproses agar dapat menjadi sama. Proses itulah yang dinamakan dengan manajemen sumber daya manusia.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sangat dibutuhkan dalam mengelola organisasi, organisasi publik maupun organisasi swasta. MSDM berarti mengelola manusia atau orang yang berada di lingkungan organisasi tersebut agar mau dan mampu untuk mencapai beberapa tujuan yang telah direncanakan dan disepakati oleh seluruh warga di dalam organisasi tersebut. Manusia yang mempunyai akal pikiran membuatnya menjadi berbeda-beda antara manusia satu dan lainnya. Perbedaan tersebut akan menjadi konflik apabila tidak dapat dikelola dengan baik oleh manajer di dalam organisasi. Untuk dapat mengelolanya dengan baik maka kita harus memahami terlebih dahulu mengenai dasar-dasar manajemen sumber daya manusia, dengan memulainya pada pembahasan makna dari manajemen sumber daya manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian manajemen sumber daya manusia beserta contoh dalam implementasinya.

1.2  Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1.2.1                  Apa pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia?
1.2.2                  Bagaimana implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di dalam organisasi publik?


BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. Pandangan umum mengenai Manajemen Sumberdaya Manusia
Manajemen sumberdaya manusia menurut Flippo dalam Handoko (1998), yaitu penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Pengertian ini menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia di dalam organisasi tersebut. Mary Parker Follet dalam Handoko (1998), juga mengartikan manajemen sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal tersebut mempunyai makna bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Manajemen sumber daya manusia digunakan manajer untuk mengelola anggota atau manusia yang ada didalam organisasi tersebut. Hal demikian dikarenakan manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda, sehingga apabila manajer tidak dapat mengelolanya akan menjadi dampak yang buruk dalam pencapaian tujuan oganisasi. Menurut Ivancevich, dkk (2006), menyatakan bahwa perbedan individu membentuk perilaku organisasi, dan pada akhirnya, keberhasilan individu dan organisasi. Dengan demikian pengelolaan yang baik terhadap manusia yang ada di dalam organisasi akan berimplikasi pada peluang keberhasilan organisasi tersebut dalam pencapaian tujuan organisasi dengan tidak mengabaikan tujuan individu-individu didalamnya.
Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dapat berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan. Motivasi karyawan menjadi besar untuk bekerjakeras dalam hal pencapaian tujuan organisasi tersebut, karena karyawan merasa dihargai oleh manajer atau pimpinannya, diperlakukan seperti halnya manusia pada umumnya, bukan malah sebaliknya. Pada teori motivasi yang dipelopori oleh Abraham H. Maslow dalam Siagian (2003), menekankan bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang sangat kompleks, tidak hanya menyangkut peningkatan taraf hidup dalam arti kebendaan, akan tetapi ada bagai kebutuhan lain, seperti keamanan, sosial, prestise, pengembangan diri, yang harus dipenuhi dan dipuaskan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa manusia adalah unsur terpenting dalam setiap dan semua organisasi, keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya serta kemampuannya menghadapi berbagai tantangan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal, sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sumber daya manusia dengan setepat-tepatnya.


BAB III. PEMBAHASAN
3.1  Apa pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia?
Ketika kita mendengar kata ‘Manajemen’ sering kali kita memaknai dengan ‘cara mengatur’, entah itu mengatur waktu atau mengatur orang untuk mencapai beberapa tujuan yang kita kehendaki. Sebenarnya bukan hanya dua hal itu saja, melainkan manajer juga dapat mengelola bahan mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang, dan lingkungan kerja dalam upaya pencapaian tujuan. Manajemen juga sering kita maknai dengan proses planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controling (pengontrolan) atau biasa kita menyebutnya POAC. POAC dapat diimplementasikan pada beberapa hal, yaitu pada proses produksi, pemasaran, keuangan, dan dalam melakukan pengendalian kepegawaian. Pembahasan kali ini kita fokus pada manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM dapat diartikan sebagai salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
 Manajemen sumber daya manusia mempunyai beberapa persamaan makna pada istilah-istilah berikut ini, diantaranya manajemen sumberdaya insani, manajemen sumber daya personalia, manajemen sumber daya kepegawaian, manajemen sumber daya perburuhan, manajemen sumber daya tenaga kerja, administrasi kepegawaian, dan administrasi personalia. Semuanya mempunyai makna yang sama, perbedaannya terdapat pada lembaga-lembaga yang menaunginya. Sebagai contoh: manajemen sumber  daya kepegawaian merupakan pengelolaan oleh manajer atau pimpinan pada organisasi sektor publik, sedangkan manajemen sumber daya personalia merupakan pengelolaan oleh manajer atau pimpinan pada organisasi sektor swasta.
Ada beberapa sasaran manajemen sumber daya manusia, diantaranya adalah sasaran perusahaan, sasaran fungsional, sasaran sosial, dan sasaran pribadi karyawan. Sasaran perusahaan menitikberatkan pada cara pelayanan yang menyenangkan dapat disediakan oleh organisasi. Sasaran fungsional merupakan sasaran yang ditujukan pada internalnya, artinya bagaimana karyawan dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sasaran sosial ditujukan kepada masyarakat pengguna jasa organisasi tersebut, dan yang terakhir adalah sasaran pribadi karyawan, yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan.
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan akhir dari MSDM. Hal-hal tersebut diantaranya adalah:
1.         Terwujudnya efisiensi, efektifitas, dan produktifitas karyawan.
2.         Rendahnya tingkat perpindahan pegawai.
3.         Rendahnya tingkat absensi.
4.         Tingginya kepuasan kerja karyawan.
5.         Tingginya kualitas pelayanan.
6.         Rendahnya komplain dari pelanggan.
7.         Meningkatnya bisnis perusahaan.
Tujuan-tujuan akhir tersebut dapat dicapai dengan pengelolaan sumber daya manusia yang baik didalam organisasi. Pengelolaan yang baik tidak mudah dilaksanakan begitu saja, karena ada tantangan-tantangan yang dapat menghambat dalam upaya pencapaian tujuan tersebut. Tantangan-tangan tersebut diantaranya adalah persaingan global, pengangguran, tanggungjawab sosial, kebutuhan dasar(sandang, papan, pangan), masalah etika, keragaman dunia kerja, pertumbuhan, sampai pada masalah yang tidak teridentifikasi. Dengan demikian manajer juga dituntut untuk selalu berinovasi dalam mengelola sumber daya manusia dalam organisasi tersebut, sehingga dapat mencapai pada tujuan organisasi yang sudah direncanakan.

3.2  Bagaimana implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di dalam organisasi publik?
Implementasi MSDM akan dipaparkan dalam bentuk studi kasus. Ada MSDM yang baik dan ada pula yang kurang baik. Kasus yang akan dipaparkan adalah pengalaman pribadi penulis. Kedua organisasi ini merupakan organisasi publik, namun mempunyai pelayanan yang berbeda. Pelayanan tersebut dapat berbeda karena perbedaan pengelolaan sumberdaya manusia didalam masing-masing organisasi tersebut. Organisasi tersebut adalah PTKAI dan Universitas.
PTKAI mempunyai pelayanan yang cukup baik. Mulai dari pemesanan tiket yang dapat dilakukan melalui online, pelayanan yang sangat ramah, adanya custommer servise (CS) yang sangat membantu calon penumpang apabila ada kebingungan-kebingungan, di CS kita dapat melakukan pembatalan jadwal pemberangkatan. Selain itu di dalam kereta kita mendapatkan kenyamanan dalam perjalanan, karena semua gerbong kereta sudah menggunakan AC, meskipun kereta kelas ekonomi. Semua hal tersebut dapat dicapai karena ada koordinasi yang baik di dalam organisasi ini.
Universitas merupakan organisasi publik yang bergerak pada sektor pendidikan. Kali ini penulis akan membahas manajemen sumberdaya manusia di Universitas Jember. Universitas ini sebenarnya juga sudah mengimlementasikan mengenai e-register, e-learning, dan elektronik-elektronik lainnya, tetapi ada hal yang pernah penulis alami dalam mengurus penundaan pembayaran UKT secara online. Penulis harus menemui beberapa bagian yang tertera dalam kolom persetujuan, padahal seharusnya hanya tinggal menunggu satu hari saja, yang terjadi adalah beberapa hari. Jadi, penggunaan pelayanan secara online dilakukan tidak secara optimal, karena dalam prakteknya masih dilakukan secara manual. Selain itu, penulis mengalami beberapa kali pelayanan yang dapat dibilang tidak seharusnya didapatkan pada organisasi pendidikan ini. Indikator pelayanan baik adalah pelayanan ramah, waktu pelayanan dapat diprediksi, dan pelayanan dilaksanakan secara cepat. Birokrasi yang ada di universitas sangat ribet dan penuh dengan ketidakpastian. Untuk mengurus surat tugas lomba saja membutuhkan waktu hampir satu minggu. Selain waktunya yang lama, pelayanannyapun tidak ramah. Alur dalam penurunan surat tugas sangat rancu. Beberapa kali penulis harus bolak-balik dari rektorat ke fakultas bahkan antara satu bagian ke bagian lain. Koordinasi yang terjadi masih buruk, saling memberi ketidakpastian, dan jarang memberi solusi.
Dari kedua organisasi diatas dapat kita lihat perbedaannya dalam melakukan pelayanan publik. Kedua organisasi tersebut merupakan contoh kongkrit dari pengaturan SDM atau MSDM. Sayangnya implementasi MSDM yang ada di Indonesia ini, terutama pada organisasi publik, lebih banyak yang belum baik. Masih banyak masyarakat yang mendapatkan pelayanan kurang baik karena kurangnya koordinasi di dalam organisasi tersebut.


BAB IV. PENUTUP

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan proses dalam mengatur orang yang ada dalam organisasi, mulai dari tahap merencanakan, mengorganisasi, pelaksanaan, dan pengontrolan untuk upaya pencapaian tujuan organisai dengan tidak mengesampingkan tujuan individu-individu yang ada didalam organisasi tersebut. Mangatur manusia atau orang itu tidak mudah karena antara orang satu dan lainnya mempunyai karakter yang berbeda-beda, sehingga mempunyai cara yang berbeda pula untuk mengaturnya. Manajer harus dapat melakukan inovasi-inovasi untuk mengelola SDM yang ada, harus dapat memperlakukan orang-orang di organisasi dengan baik, istilah yang sering digunakan adalah memanusiakan manusia dalam organisasi agar mereka dapat lebih produktif dalam bekerja.
Implementasi MSDM yang ada pada organisasi publik masih beragam, artinya belum semuanya dapat dikatakan baik. Indikator untuk melihatnya, penulis menggunakan tingkat kepuasan dalam mendapatkan pelayanan publik. Dari kedua organisasi yang sudah dicontohkan diatas terlihat jelas, bagaimana akibat dari koordinasi yang baik dan belum baik. Koordinasi yang buruk atau belum baik akan berpengaruh pada pelayanan yang buruk dan membuat tingkat  kepuasan rendah. Memperbaiki pengaturan sumberdaya manusia didalam organisasi berarti sama dengan memperbaiki pelayanan publik yang berimplikasi pada peningkatan kepuasan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Ivancevich, John M, dkk. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi Edisi Ketujuh. Tanpa kota: Erlangga
Siagian, Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara


0 komentar:

Posting Komentar