BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Organisasi
merupakan wadah bagi sekelompok orang untuk saling bekerjasama dalam mencapai
tujuan. Pada pencapaian tujuan tersebut dapat dipastikan harus mencapai
kesepakatan antara anggota organisasi tersebut. Kesepakatan tidak akan terwujud
apabila tidak ada persamaan pandangan dari masing-masing anggota organisasi
tersebut. Proses menyamakan pandangan dari masing-masing anggota organisasi
sungguh tidak mudah. Anggota organisasi adalah manusia yang memiliki karakter
dan pemikiran yang berbeda-beda. Perbedaan itulah yang harus diproses agar
dapat menjadi sama. Proses itulah yang dinamakan dengan manajemen sumber daya
manusia.
Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) sangat dibutuhkan dalam mengelola organisasi, organisasi
publik maupun organisasi swasta. MSDM berarti mengelola manusia atau orang yang
berada di lingkungan organisasi tersebut agar mau dan mampu untuk mencapai
beberapa tujuan yang telah direncanakan dan disepakati oleh seluruh warga di
dalam organisasi tersebut. Manusia yang mempunyai akal pikiran membuatnya
menjadi berbeda-beda antara manusia satu dan lainnya. Perbedaan tersebut akan
menjadi konflik apabila tidak dapat dikelola dengan baik oleh manajer di dalam
organisasi. Untuk dapat mengelolanya dengan baik maka kita harus memahami
terlebih dahulu mengenai dasar-dasar manajemen sumber daya manusia, dengan
memulainya pada pembahasan makna dari manajemen sumber daya manusia itu
sendiri. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian
manajemen sumber daya manusia beserta contoh dalam implementasinya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1.2.1
Apa pengertian
dari Manajemen Sumber Daya Manusia?
1.2.2
Bagaimana implementasi
Manajemen Sumber Daya Manusia di dalam organisasi publik?
BAB
II. LANDASAN TEORI
2.1. Pandangan umum mengenai Manajemen Sumberdaya Manusia
Manajemen sumberdaya manusia menurut Flippo dalam Handoko (1998), yaitu
penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya
manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Pengertian ini menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan organisasi sangat
ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia di dalam organisasi
tersebut. Mary Parker Follet dalam Handoko
(1998), juga mengartikan manajemen sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Hal tersebut mempunyai makna bahwa para manajer mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain dengan tidak
melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Manajemen
sumber daya manusia digunakan manajer untuk mengelola anggota atau manusia yang
ada didalam organisasi tersebut. Hal demikian dikarenakan manusia mempunyai
karakter yang berbeda-beda, sehingga apabila manajer tidak dapat mengelolanya
akan menjadi dampak yang buruk dalam pencapaian tujuan oganisasi. Menurut
Ivancevich, dkk (2006), menyatakan bahwa perbedan individu membentuk perilaku
organisasi, dan pada akhirnya, keberhasilan individu dan organisasi. Dengan
demikian pengelolaan yang baik terhadap manusia yang ada di dalam organisasi
akan berimplikasi pada peluang keberhasilan organisasi tersebut dalam
pencapaian tujuan organisasi dengan tidak mengabaikan tujuan individu-individu
didalamnya.
Pengelolaan
sumber daya manusia yang baik dapat berpengaruh pada produktivitas kerja
karyawan. Motivasi karyawan menjadi besar untuk bekerjakeras dalam hal
pencapaian tujuan organisasi tersebut, karena karyawan merasa dihargai oleh
manajer atau pimpinannya, diperlakukan seperti halnya manusia pada umumnya,
bukan malah sebaliknya. Pada teori motivasi yang dipelopori oleh Abraham H.
Maslow dalam Siagian (2003), menekankan bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang
sangat kompleks, tidak hanya menyangkut peningkatan taraf hidup dalam arti
kebendaan, akan tetapi ada bagai kebutuhan lain, seperti keamanan, sosial,
prestise, pengembangan diri, yang harus dipenuhi dan dipuaskan. Dengan demikian
dapat dijelaskan bahwa manusia adalah unsur terpenting dalam setiap dan semua
organisasi, keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya
serta kemampuannya menghadapi berbagai tantangan, baik yang sifatnya eksternal
maupun internal, sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sumber daya manusia
dengan setepat-tepatnya.
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Apa pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia?
Ketika
kita mendengar kata ‘Manajemen’ sering kali kita memaknai dengan ‘cara
mengatur’, entah itu mengatur waktu atau mengatur orang untuk mencapai beberapa
tujuan yang kita kehendaki. Sebenarnya bukan hanya dua hal itu saja, melainkan
manajer juga dapat mengelola bahan mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin
produksi, uang, dan lingkungan kerja dalam upaya pencapaian tujuan. Manajemen
juga sering kita maknai dengan proses planning
(perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating
(pelaksanaan), dan controling
(pengontrolan) atau biasa kita menyebutnya POAC. POAC dapat diimplementasikan
pada beberapa hal, yaitu pada proses produksi, pemasaran, keuangan, dan dalam
melakukan pengendalian kepegawaian. Pembahasan kali ini kita fokus pada
manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM dapat diartikan sebagai salah satu
bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
Manajemen sumber daya manusia mempunyai
beberapa persamaan makna pada istilah-istilah berikut ini, diantaranya
manajemen sumberdaya insani, manajemen sumber daya personalia, manajemen sumber
daya kepegawaian, manajemen sumber daya perburuhan, manajemen sumber daya
tenaga kerja, administrasi kepegawaian, dan administrasi personalia. Semuanya
mempunyai makna yang sama, perbedaannya terdapat pada lembaga-lembaga yang
menaunginya. Sebagai contoh: manajemen sumber
daya kepegawaian merupakan pengelolaan oleh manajer atau pimpinan pada organisasi
sektor publik, sedangkan manajemen sumber daya personalia merupakan pengelolaan
oleh manajer atau pimpinan pada organisasi sektor swasta.
Ada
beberapa sasaran manajemen sumber daya manusia, diantaranya adalah sasaran
perusahaan, sasaran fungsional, sasaran sosial, dan sasaran pribadi karyawan.
Sasaran perusahaan menitikberatkan pada cara pelayanan yang menyenangkan dapat
disediakan oleh organisasi. Sasaran fungsional merupakan sasaran yang ditujukan
pada internalnya, artinya bagaimana karyawan dapat bekerja secara maksimal
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sasaran sosial ditujukan kepada
masyarakat pengguna jasa organisasi tersebut, dan yang terakhir adalah sasaran
pribadi karyawan, yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan.
Ada
beberapa hal yang menjadi tujuan akhir dari MSDM. Hal-hal tersebut diantaranya
adalah:
1.
Terwujudnya
efisiensi, efektifitas, dan produktifitas karyawan.
2.
Rendahnya
tingkat perpindahan pegawai.
3.
Rendahnya
tingkat absensi.
4.
Tingginya
kepuasan kerja karyawan.
5.
Tingginya
kualitas pelayanan.
6.
Rendahnya
komplain dari pelanggan.
7.
Meningkatnya
bisnis perusahaan.
Tujuan-tujuan
akhir tersebut dapat dicapai dengan pengelolaan sumber daya manusia yang baik
didalam organisasi. Pengelolaan yang baik tidak mudah dilaksanakan begitu saja,
karena ada tantangan-tantangan yang dapat menghambat dalam upaya pencapaian
tujuan tersebut. Tantangan-tangan tersebut diantaranya adalah persaingan
global, pengangguran, tanggungjawab sosial, kebutuhan dasar(sandang, papan,
pangan), masalah etika, keragaman dunia kerja, pertumbuhan, sampai pada masalah
yang tidak teridentifikasi. Dengan demikian manajer juga dituntut untuk selalu
berinovasi dalam mengelola sumber daya manusia dalam organisasi tersebut,
sehingga dapat mencapai pada tujuan organisasi yang sudah direncanakan.
3.2 Bagaimana implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di dalam
organisasi publik?
Implementasi
MSDM akan dipaparkan dalam bentuk studi kasus. Ada MSDM yang baik dan ada pula
yang kurang baik. Kasus yang akan dipaparkan adalah pengalaman pribadi penulis.
Kedua organisasi ini merupakan organisasi publik, namun mempunyai pelayanan
yang berbeda. Pelayanan tersebut dapat berbeda karena perbedaan pengelolaan
sumberdaya manusia didalam masing-masing organisasi tersebut. Organisasi
tersebut adalah PTKAI dan Universitas.
PTKAI
mempunyai pelayanan yang cukup baik. Mulai dari pemesanan tiket yang dapat
dilakukan melalui online, pelayanan yang sangat ramah, adanya custommer servise (CS) yang sangat membantu calon penumpang apabila ada
kebingungan-kebingungan, di CS kita
dapat melakukan pembatalan jadwal pemberangkatan. Selain itu di dalam kereta
kita mendapatkan kenyamanan dalam perjalanan, karena semua gerbong kereta sudah
menggunakan AC, meskipun kereta kelas ekonomi. Semua hal tersebut dapat dicapai
karena ada koordinasi yang baik di dalam organisasi ini.
Universitas
merupakan organisasi publik yang bergerak pada sektor pendidikan. Kali ini
penulis akan membahas manajemen sumberdaya manusia di Universitas Jember. Universitas
ini sebenarnya juga sudah mengimlementasikan mengenai e-register, e-learning,
dan elektronik-elektronik lainnya, tetapi ada hal yang pernah penulis alami
dalam mengurus penundaan pembayaran UKT secara online. Penulis harus menemui
beberapa bagian yang tertera dalam kolom persetujuan, padahal seharusnya hanya
tinggal menunggu satu hari saja, yang terjadi adalah beberapa hari. Jadi,
penggunaan pelayanan secara online dilakukan tidak secara optimal, karena dalam
prakteknya masih dilakukan secara manual. Selain itu, penulis mengalami
beberapa kali pelayanan yang dapat dibilang tidak seharusnya didapatkan pada
organisasi pendidikan ini. Indikator pelayanan baik adalah pelayanan ramah,
waktu pelayanan dapat diprediksi, dan pelayanan dilaksanakan secara cepat. Birokrasi
yang ada di universitas sangat ribet dan penuh dengan ketidakpastian. Untuk
mengurus surat tugas lomba saja membutuhkan waktu hampir satu minggu. Selain
waktunya yang lama, pelayanannyapun tidak ramah. Alur dalam penurunan surat
tugas sangat rancu. Beberapa kali penulis harus bolak-balik dari rektorat ke
fakultas bahkan antara satu bagian ke bagian lain. Koordinasi yang terjadi
masih buruk, saling memberi ketidakpastian, dan jarang memberi solusi.
Dari
kedua organisasi diatas dapat kita lihat perbedaannya dalam melakukan pelayanan
publik. Kedua organisasi tersebut merupakan contoh kongkrit dari pengaturan SDM
atau MSDM. Sayangnya implementasi MSDM yang ada di Indonesia ini, terutama pada
organisasi publik, lebih banyak yang belum baik. Masih banyak masyarakat yang
mendapatkan pelayanan kurang baik karena kurangnya koordinasi di dalam
organisasi tersebut.
BAB
IV. PENUTUP
Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) merupakan proses dalam mengatur orang yang ada dalam organisasi,
mulai dari tahap merencanakan, mengorganisasi, pelaksanaan, dan pengontrolan
untuk upaya pencapaian tujuan organisai dengan tidak mengesampingkan tujuan individu-individu
yang ada didalam organisasi tersebut. Mangatur manusia atau orang itu tidak
mudah karena antara orang satu dan lainnya mempunyai karakter yang
berbeda-beda, sehingga mempunyai cara yang berbeda pula untuk mengaturnya.
Manajer harus dapat melakukan inovasi-inovasi untuk mengelola SDM yang ada,
harus dapat memperlakukan orang-orang di organisasi dengan baik, istilah yang
sering digunakan adalah memanusiakan manusia dalam organisasi agar mereka dapat
lebih produktif dalam bekerja.
Implementasi MSDM yang
ada pada organisasi publik masih beragam, artinya belum semuanya dapat
dikatakan baik. Indikator untuk melihatnya, penulis menggunakan tingkat
kepuasan dalam mendapatkan pelayanan publik. Dari kedua organisasi yang sudah
dicontohkan diatas terlihat jelas, bagaimana akibat dari koordinasi yang baik
dan belum baik. Koordinasi yang buruk atau belum baik akan berpengaruh pada
pelayanan yang buruk dan membuat tingkat
kepuasan rendah. Memperbaiki pengaturan sumberdaya manusia didalam
organisasi berarti sama dengan memperbaiki pelayanan publik yang berimplikasi
pada peningkatan kepuasan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Handoko, T.
Hani. 1998. Manajemen Personalia dan
Sumberdaya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Ivancevich, John
M, dkk. 2006. Perilaku dan Manajemen
Organisasi Edisi Ketujuh. Tanpa kota: Erlangga
Siagian,
Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara